Negeri Saba berhubungan dengan 3 tradisi agama, Yahudi,
Nasrani dan Islam. Kita sulit mengatakan, ia berhubungan dengan sejarah
Nusantara. Saba diambil namanya dari salah satu keturunan Nabi Nuh as (Noah),
garis Sam. Generasi akhir ada yang bermigrasi ke Mekkah, Medinah, Etiopia dan
Syria. Ketiga surah yang mencuplik kisah Sulaiman ( King Solomon), Ratu Balkis
dan Saba , juga memiliki kripto bilangan prima 11.
Adegan Balkis di
Istana Sulaiman
Tentu saja jika kita mendengar Negeri Saba, yang teringat
adalah judul film Queen of Sheba, Ratu Saba yang cantik dan cerdas, pemimpin
negara “super power’ di era Raja Sulaiman as (King Solomon), yang akhirnya
mengikuti agama Sulaiman. Sebagian riwayat menjelaskan – akhirnya -
menjadi pasangan Sulaiman as. Itulah Ratu Balkis, atau Balqis, Bilqis, Bilquis
dalam tradisi Islam. Tradisi Etiopia menyebutnya Makeda. Bagaimanapun juga, ada
tiga negara adi daya pada saat itu yang sangat populer dikawasan jazirah Arab
dan Afrika, yaitu Mesir Kuno, Kerajaan Sulaiman di Yerusalem, Israel sekarang
(Baitul Maqdis – Palestina) dan Kerajaan Saba di Yaman Selatan, ibu kotanya
Ma’rib. Ketiga-tiganya memiliki angkatan perang yang tangguh dan terkenal
dengan armada lautnya pada jaman itu.
Terdapat sejumlah isu yang dibahas ringkas dalam catatan
(note) ini, atas permintaan teman-teman: (1) Berkaitan dengan teori bahwa Saba
adalah wilayah sekitar “Wana Saba” dan berhubungan dengan candi Borobudur di
Indonesia, (2) Negeri Saba di Kitab Mulia, dan (3) tentu saja kripto yang
berhubungan dengan Negeri Saba dan Sulaiman as.
Cuplikan Kisah
Saba Dalam Kitab Mulia
Barangkali pembaca awam banyak yang tidak mengetahui, bahwa
dua Kerajaan Besar Adi Kuasa pada jamannya, di rekam dalam judul Surah Kitab
Mulia. Pertama adalah Bangsa Romawi Timur, yang disebut oleh sejarawan sebagai
Bizantium, dicatat dalam judul surah Ar Ruum (Bangsa Romawi) nomor 30. Kisah
Kaisar Heraclius (Herkules) yang akhirnya memenangkan perang melawan Bangsa
Persia, semasa Nabi - dan kedua adalah Bangsa Saba dalam judul surah Saba
urutan nomor 34. Sedangkan cuplikan kisah Sulaiman as dengan Ratu Saba dicatat
dalam surah tersendiri, surah Semut atau An Naml, urutan nomor 27, juga di
surah Shaad nomor 38. Sedangkan kisah Daud (David) dengan anaknya , Sulaiman
as, juga tercatat di surah nomor 21, Al Anbiya atau Kisah Nabi - Nabi.
Ringkasnya, Kitab Mulia mencatat cuplikan kisah Sulaiman as
dengan Ratu Balkis, kisah Sulaiman sendiri dengan pembangunan istana dan para
pembantunya, serta musnahnya Negeri Saba.
Kitab Mulia mencatat sebagian kisah Sulaiman as dan Ratu
Balkist periode 1000 – 950 SM dan Kaum Saba dengan bendungan Ma’rib yang banjir
pada abad ke-6 M (Saba, 34: 15-17). Tepatnya sejarah sekitar tahun 542 M,
dengan kata “Arim” dalam bahasa Arab yang artinya”rintangan atau bendungan
air”.
Ini yang tidak diketahui oleh kebanyakan pembaca, kisah Saba
pada judul surah Saba sengat dekat dengan lahirnya Nabi Muhammad , sekitar
tahun 542 M. Nabi lahir diperkirakan tahun 570/571 M. Kisah yang berbeda dengan
Kisah Sulaiman dan Ratu Balkis (Balqis, Bilqis, Bilquis) – kisah keturunan Saba
yang akhirnya migrasi ke Mekkah dan Medinah, sebagian lagi pergi ke Syria,
karena banjir ditempat tinggalnya.
Mari kita mulai dengan cuplikan penting kisah Sulaiman as
dengan Ratu Balkis, kisah yang sangat menarik – adu kecerdasan antara Raja
dengan Ratu yang sama – sama memiliki negara besar. Juga terselip kisah
persaingan antara para pembantu dekat Sulaiman, bangsa burung, manusia dan Jin.
Tentu saja – yang utama adalah pada akhirnya Ratu Balkis ikut agama Sulaiman as
– mengabdi kepada Tuhan Semesta Alam.
Kisah dimulai ketika burung Hud-Hud (versi Yahudi namanya
Hoopoe, sejenis burung Pelatuk – Wood Pecker) menghilang disaat barisan tentara
Sulaiman as dikumpulkan dalam barisan – disekitar wilayah Arab Selatan di
Lembah Semut (Semut, 27: 20) , yang kemudian diketahui pergi ke negeri wilayah
Saba (Semut, 27: 22). Mendapati suatu Kerajaan Besar, Ratu cantik tetapi masih
menyembah Matahari (Semut, 27: 22-27). Dalam kompetisi antara para pembantu
Sulaiaman, burung Hud-Hud mendapatkan kredit karena berhasil membawa informasi unik
dan harus diuji akurasinya.
Singkat kata, Hud-Hud diperintahkan Sulaiman untuk membawa
surat dan diserahkan kepada Queen Of Sheba, Balkis meminta agar masuk kedalam
agama Sulaiman dan tidak berlaku sombong (Semut, 27: 30-31) . Balkis
mengumpulkan para mentrinya, berunding (Semut, 27:32-34) – akhirnya memilih
jalan damai mengutus para dutanya untuk memberi hadiah kepada Sulaiman (Semut,
27:35), dalam berbagai sumber tradisi Arab, diantaranya: rempah-rempah, emas
dengan jumlah yang luar biasa, dan batu permata tetapi ditolak oleh Raja
Sulaiman (Semut, 27:36). Bahkan Sulaiman mengancam akan mengirim tentaranya,
menghancurkan negeri Saba, jika Ratu Balkis tidak datang ke Istana Sulaiman
(Semut, 27:37).
Bagaimanapun juga, Ratu Balkis memang berniat untuk berkunjung
ke Yerusalem, melihat langsung
Ilustrasi perjalanan Ratu Balkis ke Yerusalem (Ursyalim)
Sulaiman dan Ilustrasi perjalanan Ratu Balkis ke Yerusalem
(Ursyalim)
Karena berita tentang Sulaiman yang bijak, seorang Nabi,
Hakim yang adil, dan Kerajaannya yang besar terdengar sampai kewilayah Selatan.
Balkis, dalam rombongan yang sangat besar berangkat, melalui jalan
darat, menyusuri pantai Laut Merah. Demi perdamaian dan kepentingan
rakyat Saba, serta keingin tahuannya tentang Sulaiman.
Di saat yang sama, Sulaiman mengumpulkan para pembantu
terdekatnya, para pembesar. Menanyakan siapa yang mampu membawa singgasana Ratu
Balkis, 2400 km dari Yaman ke Yerusalem (dialek Yaman disebut
Kerajaan Ursyalim) dalam waktu singkat (Semut, 27:38). Jin yang bernama Ifrit
(Ifrit – makhluk Jin cerdik) menawarkan jasanya, sanggup sebelum Sulaiman
berdiri dari kursinya (Semut, 27:39). Tetapi manusia, yang memiliki ilmu Kitab
Zabur berhasil membuktikan bahwa singgasana Ratu dipindahkan sebelum Sulaiman
mengedipkan matanya, kemudian merubahnya sedikit (Semut, 27:40).
Dalam perspektif agama dan sains – inilah kisah pertama
dimana manusia menggunakan teleport. Dalam catatan Yahudi, singgasana tersebut
terdiri dari 6 tingkat, beratnya sekitar 150 ton, dan didepannya ada dua pasang
patung Singa dari emas – yang melambangkan kekuasaan pemiliknya. Dalam
kompetisi ini jenis manusia menang. (Semut, 34: 29-44). Namun pembaca jangan
lupa, yang membangun istana megah Sulaiman as dan perhiasannya, menurut Kitab
Mulia adalah bangsa Jin (Saba, 34: 13), sesuai permintaan Sulaiman as.
Sehingga dengan demikian, baik burung, manusia dan Jin
memiliki kontribusi masing-masing yang unik. Walaupun demikian, bangsa Jin
memang jahil, atau barangkali tidak suka akan kepopuleran Ratu Saba – menurut
riwayat (cerita dari Arab Selatan) – salah satu Jin mengabarkan bahwa Ratu
Balkis memang cantik dan cerdas, hanya saja sayang “betisnya seperti kaki
unta” Di Etiopia dan beberapa negara sekitar Teluk, disebutnya Ratu Balkis
memiliki satu kaki normal, sebelah lagi kaki kambing berbulu lebat. Oleh karena
itu. Sulaiman tertarik hatinya – untuk membuktikan kabar tersebut –
memerintahkan disain lantai yang sangat licin dari kaca, dibawahnya ada aliran
sungai kecil yang sangat indah - untuk melihat “betis Ratu Balkis.” Kita
tahu, akhirnya ketika Balkis masuk istana :
Dikatakanlah kepada Ratu Balkis, “Masuklah kedalam Istana”.
Maka tatkala dia melihat melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air
yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman as:”
Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca” (Semut, 27:44).
Tentu saja Ratu cantik ini memiliki kaki normal,
sebagaimana manusia biasa, sebab jika kakinya abnormal – akan diberitakan lebih
lanjut oleh al Qur’an.
Sebelum peristiwa tersebut, dari berbagai riwayat,
Sulaiman berhasil menarik kesimpulan, bahwa Ratu Balkis adalah orang yang
cermat dan bijaksana. Ketika ditunjukkan singgasananya, yang telah
dimodifikasi. Ratu berkomentar:” Mungkin ini singgasana aku, namun aku tidak
dapat memastikannya, karena ada perbedaan”. (Semut, 27:41-42). Setelah tahu
bahwa memang itu singgasananya, Ratu Balkis dan rombongan ikut berserah diri
kepada Tuhan Seluruh Alam, masuk agamanya Sulaiman as (Semut, 27:42).
Bagaimanapun juga, Balkis sudah banyak mengetahui tentang kenabian Sulaiman as.
Dalam riwayat lain, ada proses sebelumnya - Ratu Balkist
tidak menyerah begitu saja, ia juga membawa sejumlah pertanyaan yang sangat
sulit untuk dijawab oleh Sulaiman pribadi. Salah satunya adalah," ada 3
bunga didalam vas – hanya satu yang asli. Mana yang asli? "Sulaiman berhasil
menjawab karena pertolongan seekor Lebah, yang mengelilingi bunga asli.
Kitab Mulia tidak menjelaskan Ratu cantik ini menjadi
pasangan Sulaiman as, secara tegas, bahasanya samar – hanya isyarat saja
(Semut, 27:44). Namun dari berbagai riwayat, baik dari Yaman, Syria maupun
Etiopia – Ratu Balkis menjadi istri Sulaiman.
Dalam riwayat lain, istri Sulaiman as bukan saja Ratu
Balkis dari Saba saja tetapi juga ada Putri Mesir Kuno dan Putri dari Syria,
tanda persekutuan Kerajaan-Kerajaan Besar, pada masa itu. Bahkan dalam catatan
sejarah Etiopia, tertulis putra Sulaiman dengan Ratu Balkis, pernah
tinggal di kerajaan Habesinia, Etiopia – mendirikan Imperium Etiopia, itulah
Menelik Pertama.
Melihat uraian diatas, negeri Saba tidak ada hubungannya dengan
Wanasaba, Sleman, Ratu Boko dan Borobudur.
Musnahnya Negeri
Saba
Musnahnya kaum Saba, negeri Adi Kuasa diceritakan oleh
Kitab Mulia dalam surah Saba, mulai ayat 15 hingga 17. Ulama Besar Pakistan
abad ke -20, Syeih Maududi dalam komentarnya menjelaskan:
Ungkapan Sail Al Arim dalam al Qur’an diturunkan dari
kata “arimen” yang digunakan dalam dialek Arab Selatan yang berarti “bendungan,
rintangan”. Dalam arkeologi yang terungkap di Yaman, kata al Arim memang
digunakan untuk kata bendungan air. Misalnya dalam prasati yang dipesan oleh
Ebrehe (Abrahah – Gubernur Yaman, afiliasi negara Abesinia, sekarang Etiopia),
setelah perbaikan dinding bendungan Ma’rib yang besar tahun 542 dan 543 M. Jadi
ungkapan “sail al Arim” adalah bencana banjir yang mengakibatkan
runtuhnya bendungan”.
Setelah bencana banjir besar, daerah tersebut menjadi daerah
padang pasir (Kitab Mulia memberi isyarat adanya kekeringan yang lama) – oleh
karena itu – keturunan kaum Saba mengungsi ke Mekkah, Medinah dan Syria,
sebelum Nabi lahir.
Bencana banjir yang memusnahkan kaum Saba, dan ini tidak
tercatat di Injil karena terjadinya jauh setelah masa Isa as – di abad ke
6 M.
Ibu kota Saba , menururt prasasti Saba, adalah Ma’rib –
disana ada The Temple Of Bilqis” – kota yang makmur karena lokasinya strategis,
dekat dengan sungai Adhanah, yang kemudian dibangun bendungan disana untuk
pengairan disekitarnya. Tercatat juga di sejarah Yunani, oleh penulis bernama
Plyni. Bendungan setinggi 16 m dan lebar 40 m panjangnya 620 m untuk mengairi
dua dataran, dataran Selatan dan dataran Barat – yang menurut ungkapan Kitab
Mulia disebut “dua kebun dikiri dan di kanan”. Menurut dokumen-dokumen yang
berdialek Himmer (Himyar) – daerah tersebut adalah daerah yang sangat
produktif. Namun tahun 542 M, bendungan tersebut runtuh, yang mengakibatkan
“banjir besar Arim”, menimbulkan kerusakan yang dahsyat. Kebun-kebun anggur,
kebun-kebun tanaman lainnya, lahan pertanian seluruhnya terendam – hancur.
Tambahan, adanya "kekeringan yang luar biasa", mengubah tumbuh-tumbuhan
yang subur menjadi pohon yang tidak berguna. Musnahlah peradaban negeri Saba.
”Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun-kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
pohon-pohon yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr….”
(Saba, 34:15-17)
Pohon Atsl adalah pohon Tamaris, sejenis pohon berduri
halus, biasa tumbuh didaerah gurun yang kekurangan air, sedangkan pohon Sidr,
pohon yang sangat kuno disebut juga “mustard tree” atau dalam bahasa
Botani disebut Ziziphus – spina, banyak digunakan untuk herbal shampoo.
Beberapa menghasilkan bunga sidr, oleh Lebah diproduksi sebagai madu -
disebut “madu sidr” didaerah Hadramaut.
Ini juga penting, buah pahit bukanlah Buah Maja (Majapahit)
di Jawa Timur, sebagaimana pandangan salah satu dosen UIN Jakarta, lulusan
matematika UI - tetapi pohon Tamaris.
Musnahnya Negeri Saba tercatat dalam sejarah Abesinia
dan Yaman, sebelum masa Abrahah (Gubernur yang membawa tentara Gajah ke Mekkah)
– masa jauh sebelum pembangunan candi Borobudur dan Wonosobo.
Penjelasan Ibnu Ishak, Ibnu Abbas (sahabat Nabi)
maupun Ath Thabarani – serupa dengan Kitab Perjanjian Lama - salah satu
keturunan Sam, salah satu putra Nabi Nuh as, bernama
Yoktan. Dari Yoktan ada dinasti Yasrub, kemudian Yashjub dan akhirnya dinasti
Saba atau Sa’ba. Dinasti Himyar adalah penerus Dinasti Saba. Tradisi Islam,
Baik Suku ‘Ad, maupun Tsamud ( di Sabatea dan Hijr) adalah saudara satu
keturunan dengan Saba, dan sebagian besar menetap di Yaman. Keturunan Tsamud
terakhir adalah Hadramaut, tinggal di Yaman Timur. Keturunan Saba, generasi
terakhir ada di Mekkah, Medinah dan Syria.
Tentu catatan-catatan seperti ini tidak ada di Sleman,
Wanasaba maupun Borobudur – Nusantara – karena memang berbeda.
Kripto Yang berhubungan Dengan Saba dan Sulaiman.
Pembaca Kitab Mulia yang teliti, tidak akan menemukan kata
Saba dalam penjelasan Ratu Balkis di Surah Semut (An Naml). Kata Saba hanya ada
di Surah Saba. Namun demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa Ratu Balkis adalah
Ratu di wilayah Saba, karena selain sumber Islam, Bible, catatan tradisi Yahudi
- juga diperkuat oleh sejarah Yaman dan Etiopia yang dikonfirmasi oleh penulis
sejarah Yunani dan Romawi. Bahwa ada negara Saba di Arabia Selatan, misalnya
oleh Yopephus.
Kitab Mulia dengan caranya sendiri, meneguhkan bahwa
Sulaiman – Ratu Balkis – dan wilayah Saba berhubungan erat, yaitu dengan kripto
bilangan prima 11.
Cuplikan kisah Sulaiman, Ratu Balkis dan Saba ada di 3
surah: Surah An Naml (Semut) urutan nomor 27, surah Saba nomor 34 dan surah
Shad nomor 38. Ketiga nomor surah ini membentuk kripto yang unik.
Perhatikan:
27 34 38 atau bilangan 2 7 3 4 3 8.
Bilangan 273438 adalah bilangan kelipatan 11, atau 11 x
24858
Kombinasi nomor surah diacakpun sama saja, misal
273834.
Bilangan tersebut kelipatan 11, atau 11 x 24894
Diacak lagi, menjadi bilangan 383427, sama dengan 11 x 34857
Sekali lagi, nomor surahnya diacak, menjadi 382734. Tetap
saja, kelipatan 11, yaitu 11 x 34794.
Bahkan kalau bilangan 273438, bacanya dari kananpun, sama
saja kelipatan 11. Bilangan tersebut menjadi 834372, atau 11 x 75852
Bagaimana jika nomor surahnya dijumlahkan? Lihat 27+34+38 =
99, dan ini adalah 11 x 9.
Semua kombinasi nomor surah, 27, 34, 38, selalu berakhir
dengan kelipatan bilangan prima 11. Meneguhkan, bahwa Sulaiman, Ratu Balkis dan
wilayah Saba berhubungan erat, sesuai kisah yang ada di berbagai sumber Islam
maupun catatan sejarah.
Kode Yang Lebih Rumit.
Dibawah ini , contoh kode yang lebih rumit.
Bagaimanapun juga, kisah Sulaiman as dan Ratu Balkis yang
muskil ada di surah nomor 27, Surah Semut. Disebut muskil, karena sulit masuk
akal manusia – seperti mendengarkan percakapan semut (Semut, 27:18) atau
memindahkan singgasana seberat 150 ton dalam sejkejap mata, jarak 2400 km
(Semut, 27: 40). Pola umum, surah yang serupa itu, ditunjukkan dengan kripto
yang berlapis, kombinasi dengan simbol abjad- untuk membantu menambah keyakinan
bagi para pembaca.
Pertama, lihat nomor kombinasi nomor surah 273438, jumlah
digitnya 27, yaitu 2+7+3+4+3+8 = 27. Sama dengan nomor surah Semut.
Kedua, kode hasil bagi kombinasi surahpun, jumlah digitnya
selalu 27. Misalnya, 273438 adalah 11 x 24858. Lihat yang dicetak tebal,
2+4+8+5+8 = 27. Kombinasi acak yang lainpun sama, selalu menunjuk pada angka
27. Misal 273834, atau 11 x 24894. Bilangan yang dicetak tebal jumlah digitnyapun
27, atau 2+4+8+9+4=27.
Ketiga, Surah nomor 27, diawali dengan simbol abjad Tha dan
Sin. (Semut, 27:1).
Pembaca mungkin tidak tahu bahwa, abjad abjad Tha dalam
surah tersebut jumlahnya 27, sama dengan nomor surahnya! Sedangkan jumlah abjad
Sin pada surah Semut, jumlahnya 93, sama dengan jumlah ayat pada surah Semut!
Itulah salah satu fungsi, simbol kombinasi abjad Thaa Siin...:D
Dengan demikian angka 27, menujukkan nomor surah yang
dilapisi berbagai kode, hingga kode abjad.
Tidak terbayang bukan?
Inilah pola-pola umum pada Kitab Mulia, bahasa kripto, yang
sulit dipahami oleh pembaca umumnya – tapi faktanya ada. Gunanya untuk menambah
keyakinan bagi orang-orang yang beriman.
Kita kembali kejudul catatan ini – berdasarkan
uraian yang ringkas diatas, kita sulit mengatakan bahwa negara Saba ada
di wilayah Nusantara : Wonosobo, Borobudur dan Sleman.
Di bawah ini ada 15 (lima belas) point penting yang
menjadikan bukti berdasarkan Alqur'an bahwa Saba itu ada di Pulau Jawa
(Indonesia) dan bukan di Yaman.
1. Dalam buku-buku Ilmu Sejarah disebutkan bahwa Candi
Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi. Tetapi menurut teori Paruh Waktu,
bahwa pada penelitian terhadap Batu Candi tersebut tidak bisa dihitung umurnya
dengan isotop C (carbon) sehingga bisa ditarik hipotesa, bahwa Candi Borobudur
tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.
2. Adanya fenomena angka 19 di Cnadi Borobudur. Adapaun
fenomena angka 19 itu terdapat dalam Alqur'an berasal dari kalimat
Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim
ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah Nabi Sulaiman As ketika beliau
berkirim surat kepada Ratu Saba , Kop surat dari surat Nabi Sulaiman As itu
adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim. Isi suratnya adalah "Alla ta'luu
'alaiyya, wa'tuunni muslimin" (Jangan menyombong kepadaku dan datanglah
kepadaku dengan menyerah diri) . Dan perlu diketahui bahwa lempengan surat itu
masih berada di Museum Nasioanl berupa lempengan emas bertuliskan bismillah .
Surat itu ditemukan di kolam dekat CandiBorobudur. Lempengan emas bertuliskan
kalimat bismillah Jadi dapat dikatakan bahwa fenomena 19itu sudah diketahui
Nabi Sulaiman As. Oleh sebab itu di Candi Borobudur ada fenomena 19. Fenomena
angka 19 Candi Borobudur
3. Adanya fenomena posisi 3 buah candi terletak segaris
lurus yaitu pada Candi Borobudur , Candi Pawon dan Candi Mendut. Karena yang
membuat Candi Borobudur bukan dari Golongan Manusia saja, tetapi juga dari
bangsa jin, maka segaris lurusnya tiga candi yaitu Borobudur, Pawon dan Mendut
bukanlah hal yang kebetulan karena Jin bisa melihatnya dari atas. Untuk apa
mereka membuat ketiga candi tersebut segaris lurus? Untuk membuat gambar
Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Candi Borobudur adalah
Matahari , Candi Pawon adalah Bulan dan Candi Mendut adalah Gambar Bumi. Kenapa
Mendut mewakili bumi? Karena disana ada sebuah patung Manusia, sebagai wakil
penduduk bumi adalah manusia. Mengapa Candi Borobudur mewakili Gambar Matahari?
Karena dulunya Ratu Saba itu Penyembah Matahari Jadi Arsy' itu ada nuansa
mataharinya.
4. Diceritakan pula di dalam Alqur'an istananya berbentuk
piring-piring dan patung-patung . Sementara itu Candi Borobudur berbentuk
piring dan banyak patung-patungnya, disinyalir sebagai Patung Nabi Sulaiman
As.
5. Candi Borobudur adalah Peninggalan Nabi Sulaiman As dan
Indonesia adalah Negeri Saba yang diceritakanAlqur'an pada Surat As-Saba' (34)
karenanya ada nama daerah Sleman di daerah D.I Yogyakarta - Jawa Tengah yang
diambil dari nama Nabi Sulaiman As. Peta Daerah Sleman - Yogyakarta, Jawa
Tengah, Indonesia
6. Sementara masih di kota Yogyakarta, tepatnya di daerah
Candi Prambanam ada sebuah candi yang bernama Candi Ratu Boko yang di ambil
dari nama Ratu Bulqo/Ratu Bilqis. Candi Ratu Boko Kolam Pemandian Di Candi
Boko
7. Didalam Alqur'an Surat As-Saba tanda-tanda daerahnya ada
buah pahit, sementara disekitar Candi Borobudur ada buah Mojo Pahit , bahkan
sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di Pulau Jawa rela menamakan kerajaannya
dengan nama Kerajaan Majapahit. Peta Kesultanan Islam Majapahit
8. Lalu
diceritakan di dalam Alqur'an lagi bahwa daerah Saba' dikelilingi dua hutan,
sementara Candi Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, Dimana dalam
kamus Bahasa Jawa Kawi, Wana=Hutan , Saba=Pertemuan.
9. Dimana seperti dalam Alqur'an Nabi Sulaiman As
menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah Sutera seperti patung di
Candi Borobudur yang terdapat lipatan Sutera.
10. Diceritakan lagi Nabi Sulaiman As sering beristirahat
dan berlibur dipantai sebelah timur Negeri Saba, Sementara disebelah timur
Indonesia dekat Papua ada sebuah pulau yang bernama Solomon yang diambil dari
nama Nabi Sulaiman As.
11. Relief-relief di Candi Borobudur menggambarkan cerita
tentang Nabi Sulaiman diantaranya Gambar Burung yang mengantar Surat kepada
Ratu Balqis. Sedangkan relief yang bergambar burung berkepala manusia, yang
menjelaskan bahwa burung hud-hud tersebut bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman
As.
12. Dalam Alqur'an surat As-Saba' diceritakan Negeri Saba
telah di azab Allah SWT karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu
berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan Negeri Saba' menjadikan
berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia lah satu-satunya negara yang
mempunyai 17.000 pulau lebih.
13. Indonesia adalah Negeri Saba' yang hilang, yang oleh
Plato dan para Ilmuwan Barat di istilahkan dengan Benua Atlantis Yang
Hilang.
14. Diantara ribuan jumlah para Nabi, Hanya Nabi Sulaiman As
yang mempunyai nama Jawa "Su" sebagaimana seperti nama Pemimpin Indonesia
Ketuunan Jawa sepeti Sukarnao, Suharto, Susilo Bambang Yudhoyono.
15. Adanya Angin Muson di Indonesia menguatkan bukti bahwa
Indonesia adalah Negeri Saba'. Dan masih banyak lagi fakta-fakta yang
lainnya.
Nah kalau hasil penelitian ini benar adanya,
bahwa yang dimaksud dengan Negeri Saba' adalah Indonesia hasil peninggalan Nabi
Sulaiman As dan Ratu Bilqis, Sungguh luar biasa bangsa ini, Kita telah mewarisi
peradaban yang mulia tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar